Waaahhh...!!! Kali ini saya dapat tugas dari guru Bahasa Indonesia di sekolah. Pas banget nih dengan hobiku menulis, tapi yang dibahas kali ini tentang puisi. Ya udah deh, sekalian belajar dan berbagi dengan kalian. Saya akan membuat tulisan tentang "Apa Sih Puisi Itu?". Yuk langsung aja kita bahas....
Puisi ( dari bahasa Yunani kuno: ( poiéo/poió ) = I create ) adalah seni menulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas keindahan. Penekanan pada segi keindahan suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak termasuk jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber kreatifitas.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja ( melingkar, zigzag, dll ). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukan pemikirannya. Puisi terkadang juga hanya berisi satu kata / suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ' kenehan ' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ' pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut.
Dalam membuat puisi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, diantaranya:
1. Tema
Tema ini biasa juga di kenal dengan gagasan pokok yang ingin kita ungkapkan dalam puisi yang kita buat. Tapi, bagi seorang newbie kadang-kadang sulit untuk menentukan tema yang cocok untuk puisinya. Namun, tema ini sendiri dapat di eksplorasi dari pengalaman pribadi, kejadian yang pernah di alami, atau hanya dengan imajinasi.
2. Diksi
Dalam puisi, kata-kata yang di gunakan bersifat konotatif dan puitis. Konotatif alias kiasan artinya memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Sedangkan puitis sendiri artinya memiliki efek keindahan yang berbeda dari kata yang biasa kita gunakan sehari-hari.
3. Gaya Bahasa
Bahasa aja punya gaya, pasti bingung kan? Maksudnya itu bahasa kiasan. Karena gaya bahasa ini bisa menyebabkan puisi menjadi segar dan menjelaskan suatu gambaran. Sifat umum gaya bahasa dalam puisi biasanya mengaitkan sesuatu dengan cara menghubungkannya dengan sesuatu yang lain.
4. Rima
Nah, ini pasti udah gak asing lagi bagi kita. Rima biasa dikenal dengan sajak alias persamaan bunyi. Hal ini bertujuan agar pengulangan bunyi dalam puisi menghasilkan efek merdu. Dalam puisi, penggunaan rima sangat mendukung suasana hati. Ada 2 rima yang umum dalam puisi, yaitu aliterasi dan asonansi. Aliterasi merupakan bunyi merdu yang dihasilkan huruf mati atau komponan, sedangkan asonansi adalah bunyi merdu yang dihasilkan huruf vokal.
Nah, kalau udah tau beberapa hal penting dalam puisi, sekarang kita masuk ke pembahasan pembagian puisi. Puisi di bedakan menurut zaman, yaitu:
1. Puisi Lama
2. Puisi Baru
3. Puisi Kontemporer
1. Puisi Lama
Pasti dalam benak kita mengira kalau puisi ini merupakan puisinya zaman baheula. Tapi sebenarnya bukan itu, maksudnya puisi lama itu masih terikat pada aturan-aturan lama, seperti:
- jumlah kata per baris
- jumlah baris per bait
- sajak (rima)
- banyak suku kata per baris
- ritme (irama)
2. Puisi Baru
Di puisi baru, aturan-aturan dalam penulisan puisi lama mulai di tinggalkan. Tapi puisi baru masih memperhatikan jumlah baris di tiap bait. Jadi belum semua aturan dalam puisi lama hilang di era puisi baru.
3. Puisi Kontemporer
Kalau yang ini lebih bebas dari sebelumnya. Karena tidak terikat peraturan apapun dalam penulisannya, tidak seperti puisi lama dan baru. Puisi kontemporer lebih mengutamakan bentuknya dari pada isi rima dan aspek penting lain. Meskipun terkesan lebih bebas dari segala aturan seperti 2 puisi sebelumnya, tetapi puisi kontemporer masih terikat dari segi penggunaan bahasa yang singkat dan padat. Pemilihan kata atau Diksi juga harus sangat selektif dan ketat. Kehadiran kata-kata dan ungkapan dalam puisi ini harus diperhatikan dari berbagai segi, seperti kekuatan, pencitraan, dan jangkauan simboliknya.
Adapun macam-macam puisi lama, antara lain:
1. Mantra
Mantra merupakan puisi tua. Pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat istiadat dan kepercayaan.
2. Syair
Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Arab dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tiap bait terdiri dari 4 baris 2. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata 3. Bersalal a-a-a 4. Semuanya isi tanpa sampiran
3. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India), yang sajak akhirnya berirama a-a, b-b, c-c, dan seterusnya. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas, yakni menjelaskan atau menampilkan suatu sebab akibat.
4. Bidal
Bidal adalah bahasa kias yang mengungkapkan perasaan yang sehalus-halusnya, hingga orang lain yang mendengarkan dapat mendalami dan meresapi maksud dalam hatinya sendiri. Biasanya berisikan nasihat, peringatan, dan sebagainya. Menurut penggunaannya, Bidal biasa di klarifikasikan menjadi: Pepatah, Perumpamaan, Tamsil, Ibarat, Amsal, Pemeo, Peribahasa, dan Ungkapan.
5. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup tenar dan membudaya di masyarakat. Ciri-cirinya adalah: 1. Tiap bait terdiri dari 4 baris. 2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran. 3. Baris 3 dan 4 merupakan isi. 4. Bersajak a-b-a-b. 5. Tiap basis terdiri dari 8-12 suku kata.
6. Soneta
Yang sati ini tidak ada sangkut pautnya dengan Rhoma Irama. Soneta adalah puisi yang terdiri dari 14 basis yang terbagi menjadi 2, 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing 3 baris.
7. Septisme
Septisme adalah puisi yang terdiri dari 7 baris dalam satu bait.
8. Stanza/Oktava
Stanza/Oktava adalah puisi yang tiap barisnya terdiri dari delapan baris.
Salah satu materi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dianggap sulit oleh kita siswa SMP atau SMA beach puisi. Apresiasinya mulai dari menganalisis, memaknai, membaca, sampai menulis puisi. Tiap orang berusaha mencari cara yang paling mudah untuk memulai membuat puisi. Salah satu cara mudah dan menyenangkan untuk membuat puisi adalah dengan cara menguraikan nama sendiri. Nama adalah sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita. Setiap manusia dapat dikenal orang lain dari namanya. Nama juga menjadi sesuatu yang sakral. Nama yang diberikan oleh orang tua kita sudah melalui proses pemikiran yang sangat panjang. Nama yang kita pandang juga menjadi doa orang tua kita. Karena itulah menulis puisi dengan cara seperti ini akan menjadi pengalaman bermakna bagi siswa. Hal ini akan menjadi sangat penting untuk langkah selanjutnya memahami puisi tersebut. Semoga Bermanfaat…!!!(ARC)
0 komentar:
Posting Komentar